Populasi penduduk semakin bertambah sedangkan air bersih
kita semakin berkurang, akibat
sanitasi
lingkungan yang buruk, maka berbagai macam
penyakit yang timbul diantaranya:
diare, kolera, dan beberapa penyakit menular lainnya. Salah satu penyebab
sanitasi lingkungan buruk yaitu adanya prilaku BAB sembarangan yang tanpa
disadari kegiatan tadi dapat mencemari sumber air tanah yang tinggal sedikit
keberadaannya, sedangkan perubahan iklim yang sedang berlangsung di Indonesia
tidak dapat diprediksi. Sebagian besar penyakit disebabkan oleh tinja, dan tanpa disadari di dalamnya banyak mengandung bibit
penyakit, dengan perbaikan air dan sanitasi yang baik maka masalah tersebut dapat diatasi.
Pemuda Pelopor Sanitasi
Pemuda Pelopor Sanitasi
Pemuda pelopor adalah pemuda yang memiliki integritas kepribadian, kemampuan diri serta kemampuan sosial yang kuat sehingga mampu merintis dan menghasilkan karya rintisan nyata yang kreatif dan dapat menimbulkan dampak positif dalam menjawab serta memberikan solusi pembangunan si wilayahnya.
Sanitasi merupakan urusan kita bersama, peran pemerintah hanyalah fasilitator. untuk dapat menumbuhkan budaya peduli sanitasi dan hidup sehat harus digalakkan di berbagai sektor terutama bidang pendidikan dan ini harus dimulai dari pensisikan yang paling dasar.
Kepedulian sanitasi perlu melibatkan kerjasama yang baik antara pemerintah, dunia usaha, media massa dan masyarakat. Masyarakat lebih menyadari pentingnya pembangunan sanitasi yang lebih baik dan pentingnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Mengelola Sanitasi di Lingkungan Sekolah
Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mecegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Bahaya ini mungkin bisa terjadi secara fisik, mikrobiologi dan agen-agen kimia atau biologis dari penyakit terkait. Bahan buangan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan terdiri dari tinja manusia atau binatang, sisa bahan buangan padat, air bahan buangan domestik, bahan buangan industri dan bahan buangan pertanian. Cara pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan perawatan cucian dan sisa cairan buangan, teknologi sederhana, dan praktik kebersihan.
Sanitasi sekolah merupakan usaha yang menitikberatkan pada penguasaan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan warga sekolah. Lingkungan sekolah adalah segala sesuatu yang ada di sekolah mencakup seluruh penghuni sekolah serta sarana dan prasarana yang ada di dalamnya.
Mengelola Toilet
Tujuan toilet kering
Tujuan dari toilet kering adalah untuk menghemat konsumsi air per
orang, karena dapat menghemat 40% penggunaan air bersih untuk buang air besar
(BAB) dan buang air kecil (BAK), serta
dapat menekan kasus diare pada daerah dengan kepadatan penduduk tinggi, atau
sarana sanitasi yang tidak memadai, kondisi lingkungan yang buruk, keterbatasan
lahan, ketiadaan saluran buangan air kotor, dan kurangnya air bersih.
Manfaat toilet kering
Manfaat toilet kering adalah hasil dari limbah organik yang sudah terurai dan dikeringkan selama 1 tahun yang dapat digunakan sebagai pupuk kompos. Selain itu toilet kering mampu menghemat biaya, tidak memerlukan pemipaan dan mencegah pencemaran lingkungan.
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan cara mudah dan tidak perlu biaya mahal. Karena itu, membiasakan CTPS sama dengan mengajarkan para siswa dan seluruh warga sekolah hidup sehat sejak dini. Sehingga, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) tertanam kuat pada diri pribadi para siswa dan seluruh warga sekolah.
Cuci tangan pakai sabun penting dilakukan khususnya sesudah buang air besar dan kecil , karena pasti terdapat kuman maupun bakteri ditangan kita. Cuci tangan pakai sabun juga mempunyai manfaat utama yaitu melindungi diri dari berbagai penyakit menular seperti diare, Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), cacingan, infeksi kulit, dan penyakit-penyakit lain yang ditularkan lewat tangan yang tidak bersih.
Penanganan Sampah Sekolah
Penanganan Sampah Sekolah
Banyaknya sampah yang bertumpuk juga telah menjadi masalah tersendiri. Kita dapat membantu mengurangi masalah ini dengan memisahkan sampah di sekitar sekolah menjadi sampah organik, anorganik, dan B3. Untuk sampah organik dapat kita buang di dalam lubang biopori untuk diolah menjadi kompos. Sedangkan untuk sampah anorganik dan
B3 bisa kita pindahkan ke tempat pembuangan akhir.
Sampah organik yang kita buang di lubang biopori merupakan makanan untuk organisme yang ada dalam tanah. Karena organisme tersebut dapat mengubah sampah organik menjadi kompos yang merupakan pupuk bagi tanaman di sekitarnya. Organisme dalam tanah juga mampu mengubah sampah organik menjadi mineral-mineral yang kemudian larut dalam air, sehingga air tanah menjadi berkualitas karena mengandung mineral.
Biopori
A. Pengertian
biopori
Biopori adalah ruangan atau pori-pori dalam tanah yang dibentuk
secara alami dengan adanya aktivitas makhluk hidup di dalam tanah seperti, akar
tanaman, cacing, rayap dan mikroorganisme lainnya.
B. Cara Pembuatan
Lubang Resapan Biopori
- Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm dan dengan kedalaman kurang lebih 50 - 100 cm.
- Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2-3 cm dengan tebal 2 cm disekeliling mulut luang.
- Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, dedaunan, atau pangkasan rumput.
- Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke dalam lubang yang isinya sudah berkurang dan menyusut akibat proses pelapukan.
- Kompos yang terbantuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang resapan.
Sketsa
Penampang Lubang Resapan Biopori
D. Manfaat Lubang Resapan Biopori
Sepuluh manfaat Lubang Resapan
Biopori adalah :
- Memelihara cadangan air tanah
- Mencegah terjadi keamblesan (subsidence) dan keretakan tanah
- Menghambat intrusi air laut
- Mengubah sampah organik menjadi kompos
- Meningkatkan kesuburan tanah
- Menjaga keanekaragaman hayati dalam tanah
- Mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh adanya genangan air seperti demam berdarah, malaria, kaki gajah
- Mengurangi masalah pembuangan sampah yang mengakibatkan pencemaran udara dan perairan
- Mengurang emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan)
- Mengurangi banjir, longsor, dan kekeringan.
Sumur Resapan
A. Pengertian Sumur Resapan
Sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh di atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah.
B. Jenis Sumur Resapan
Bentuk dan jenis bangunan sumur resapan dapat berupa bangunan sumur resapan air yang dibentuk segiempat atau silindris dengan kedalaman tertentu dan dasar sumur terletak di atas permukaan air tanah. Berbagai jenis konstruksi sumur resapan adalah :
- Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur tanpa diisi batu belah maupun ijuk (kosong)
- Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur diisi batu belah maupun ijuk
- Sumur dengan susunan batu bata, batu kali atau bataki di dinding sumur, dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk atau kosong
- Sumur menggunakan buis beton di dinding sumu
- Sumur menggunakan blawong (batu cadas yang dibentuk khusus untuk dinding sumur)
Green House
Green House merupakan tempat atau sebuah bangunan dimana tanaman dibudidayakan dengan atap tembus cahaya yang berfungsi memanipulasi kondisi lingkungan agar tanaman di dalamnya dapat berkembang optimal.
Fungsi Green House yaitu :
a. Menghindari
terpaan air
hujan yang dapat merusak tanaman
b. Menghindarkan
lahan dari kondisi yang becek
c. Mencegah
masuknya air hujan ke dalam media
tumbuh
d. Mengurangi
intensitas cahaya yang masuk