Air menjadi persyaratan bagi kelangsungan hidup setiap makhluk di dunia, karena seluruh kehidupan di dunia tidak telepas daari air. Hak hidup setiap warga negara harus mendapat jaminan dan perlindungan negara, mengacu pada pasal 33 ayat 3 UUD 1945 bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dalam UU Nomor 7 Tahun 2004 pasal 21 sudah mengatur perlunya mengonservasi sumber daya air. Setidaknya ada enam langkah konservasi, dari pemeliharaan fungsi resapan, pengendalian tanah di daerah hulu, pengaturan sempah dan sumber air, hingga rehabilitasi air. Semua pihak dan elemen masyarakat perlu mendukung langkah pemerintah ini. Gerakan pembuatan jamban massal, satu rumah satu sumur resapan, pengolahan sampah dari sumbernya, harus terus dihidupkan dalam kebijakan pemerintah.

Populasi penduduk semakin bertambah sedangkan air bersih kita semakin berkurang, akibat sanitasi lingkungan yang buruk, maka berbagai macam penyakit yang timbul diantaranya: diare, kolera, dan beberapa penyakit menular lainnya. Salah satu penyebab sanitasi lingkungan buruk yaitu adanya prilaku BAB sembarangan yang tanpa disadari kegiatan tadi dapat mencemari sumber air tanah yang tinggal sedikit keberadaannya, sedangkan perubahan iklim yang sedang berlangsung di Indonesia tidak dapat diprediksi. Sebagian besar penyakit disebabkan oleh tinja, dan tanpa disadari di dalamnya banyak mengandung bibit penyakit, dengan perbaikan air dan sanitasi yang baik maka masalah tersebut dapat diatasi.
  
Pemuda Pelopor Sanitasi



Pemuda pelopor adalah pemuda yang memiliki integritas kepribadian, kemampuan diri serta kemampuan sosial yang kuat sehingga mampu merintis dan menghasilkan karya rintisan nyata yang kreatif dan dapat menimbulkan dampak positif dalam menjawab serta memberikan solusi pembangunan si wilayahnya.
Sanitasi merupakan urusan kita bersama, peran pemerintah hanyalah fasilitator. untuk dapat menumbuhkan budaya peduli sanitasi dan hidup sehat harus digalakkan di berbagai sektor terutama bidang pendidikan dan ini harus dimulai dari pensisikan yang paling dasar.
Kepedulian sanitasi perlu melibatkan kerjasama yang baik antara pemerintah, dunia usaha, media massa dan masyarakat. Masyarakat lebih menyadari pentingnya pembangunan sanitasi yang lebih baik dan pentingnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Mengelola Sanitasi di Lingkungan Sekolah

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mecegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Bahaya ini mungkin bisa terjadi secara fisik, mikrobiologi dan agen-agen kimia atau biologis dari penyakit terkait. Bahan buangan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan terdiri dari tinja manusia atau binatang, sisa bahan buangan padat, air bahan buangan domestik, bahan buangan industri dan bahan buangan pertanian. Cara pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan perawatan cucian dan sisa cairan buangan, teknologi sederhana, dan praktik kebersihan.
Sanitasi sekolah merupakan usaha yang menitikberatkan pada penguasaan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan warga sekolah. Lingkungan sekolah adalah segala sesuatu yang ada di sekolah mencakup seluruh penghuni sekolah serta sarana dan prasarana yang ada di dalamnya.

Mengelola Toilet

 
Tujuan toilet kering
Tujuan dari toilet kering adalah untuk menghemat konsumsi air per orang, karena dapat menghemat 40% penggunaan air bersih untuk buang air besar (BAB) dan buang air kecil  (BAK), serta dapat menekan kasus diare pada daerah dengan kepadatan penduduk tinggi, atau sarana sanitasi yang tidak memadai, kondisi lingkungan yang buruk, keterbatasan lahan, ketiadaan saluran buangan air kotor, dan kurangnya air bersih.



Manfaat toilet kering
Manfaat toilet kering adalah hasil dari limbah organik yang sudah terurai dan dikeringkan selama 1 tahun yang dapat digunakan sebagai pupuk kompos. Selain itu  toilet kering mampu menghemat biaya, tidak memerlukan pemipaan dan mencegah pencemaran lingkungan.

Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

 
Cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan cara mudah dan tidak perlu biaya mahal. Karena itu, membiasakan CTPS sama dengan mengajarkan para siswa dan seluruh warga sekolah hidup sehat sejak dini. Sehingga, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) tertanam kuat pada diri pribadi para siswa dan seluruh warga sekolah.
Cuci tangan pakai sabun penting dilakukan khususnya sesudah buang air besar dan kecil , karena pasti terdapat kuman maupun bakteri ditangan kita. Cuci tangan pakai sabun juga mempunyai manfaat utama yaitu melindungi diri dari berbagai penyakit menular seperti diare, Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), cacingan, infeksi kulit, dan penyakit-penyakit lain yang ditularkan lewat tangan yang tidak bersih.

Penanganan Sampah Sekolah

Banyaknya sampah yang bertumpuk juga telah menjadi masalah tersendiri. Kita dapat membantu mengurangi masalah ini dengan memisahkan sampah di sekitar sekolah menjadi sampah organik, anorganik, dan B3. Untuk sampah organik dapat kita buang di dalam lubang biopori untuk diolah menjadi kompos. Sedangkan untuk sampah anorganik dan B3 bisa kita pindahkan ke tempat pembuangan akhir.


Sampah organik yang kita buang di lubang biopori merupakan makanan untuk organisme yang ada dalam tanah. Karena organisme tersebut dapat mengubah sampah organik menjadi kompos yang merupakan pupuk bagi tanaman di sekitarnya. Organisme dalam tanah juga mampu mengubah sampah organik menjadi mineral-mineral yang kemudian larut dalam air, sehingga air tanah menjadi berkualitas karena mengandung mineral. 

Biopori

 
A. Pengertian biopori
Biopori adalah ruangan atau pori-pori dalam tanah yang dibentuk secara alami dengan adanya aktivitas makhluk hidup di dalam tanah seperti, akar tanaman, cacing, rayap dan mikroorganisme lainnya.
B.  Cara  Pembuatan Lubang Resapan Biopori
  1.  Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm dan dengan kedalaman kurang lebih 50 - 100 cm.
  2. Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2-3 cm dengan tebal 2 cm disekeliling mulut luang.
  3. Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, dedaunan, atau pangkasan rumput.
  4. Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke dalam lubang yang isinya sudah berkurang dan menyusut akibat proses pelapukan.
  5. Kompos yang terbantuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang resapan.

Sketsa Penampang Lubang Resapan Biopori

D. Manfaat Lubang Resapan Biopori
Sepuluh manfaat Lubang Resapan Biopori adalah :
  1. Memelihara cadangan air tanah
  2. Mencegah terjadi keamblesan (subsidence) dan keretakan tanah
  3. Menghambat intrusi air laut
  4. Mengubah sampah organik menjadi kompos
  5. Meningkatkan kesuburan tanah
  6. Menjaga keanekaragaman hayati dalam tanah
  7. Mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh adanya genangan air seperti demam berdarah, malaria, kaki gajah
  8. Mengurangi masalah pembuangan sampah yang mengakibatkan pencemaran udara dan perairan
  9. Mengurang emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan)
  10. Mengurangi banjir, longsor, dan kekeringan.

Sumur Resapan
 
A. Pengertian  Sumur Resapan
Sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh di atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah.
B.  Jenis  Sumur Resapan
Bentuk dan jenis bangunan sumur resapan dapat berupa bangunan sumur resapan air yang dibentuk segiempat atau silindris dengan kedalaman tertentu dan dasar sumur terletak di atas permukaan air tanah. Berbagai jenis konstruksi sumur resapan adalah :
  1. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur tanpa diisi batu belah maupun ijuk (kosong)
  2. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur diisi batu belah maupun ijuk
  3. Sumur dengan susunan batu bata, batu kali atau bataki di dinding sumur, dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk atau kosong
  4. Sumur menggunakan buis beton di dinding sumu
  5. Sumur menggunakan blawong (batu cadas yang dibentuk khusus untuk dinding sumur) 

Green House


Green House merupakan tempat atau sebuah bangunan dimana tanaman dibudidayakan dengan atap tembus cahaya yang berfungsi memanipulasi kondisi lingkungan agar tanaman di dalamnya dapat berkembang optimal.
 Fungsi Green House yaitu :
a.    Menghindari terpaan air hujan yang dapat merusak tanaman
b.     Menghindarkan lahan dari kondisi yang becek
c.      Mencegah masuknya air hujan ke dalam media tumbuh
d.     Mengurangi intensitas cahaya yang masuk

Kenyataan yang ada di sekolah kami, kondisi air telah mengalami pencemaran. Indikasi yang mudah terlihat adalah secara fisik yaitu air keruh atau berwarna, berbau, dan berasa. Hal ini disebabkan karena pengelolaan sanitasi yang kurang memadai dan penanganan sampah yang kurang maksimal. Sehingga mengakibatkan keengganan warga sekolah untuk memanfaatkan air yang ada, sekalipun untuk keperluan toilet. Padahal sebagian besar waktu belajar adalah di sekolah, oleh karena itu lingkungan sekolah harus sehat dan nyaman agar warga sekolah terhindar dari penyakit sehingga produktivitas belajar mengajar meningkat. Terlebih ketika kami mengikuti kegiatan Studi Lapang  ke IPAL PT Djarum yang diadakan mapel IPA untuk belajar lebih dekat tentang cara pengolahan limbah cair yang membuat kami semakin tertarik untuk memiliki instalasi tersebut untuk mengatasi masalah yang ada di sekolah kami.
"Toilet yang Kotor"

"Toilet Sebelum Renovasi"

Kami sangat berterima kasih kepada  PT. Djarum Foundation dan  Bank Mandiri yang telah mengabulkan keinginan kami karena dengan sebuah proyek sanitasi yang bagus dan dipercayakan pembangunannya di sekolah kami, dimana seluruh pendanaan dan pengerjaannya dilaksanakan oleh dunia usaha yaitu PT Djarum melalui Djarum Foundation Bakti Pendidikan bersama Bank Mandiri. Dari situlah  kami merasa nyaman  dalam belajar dan kami benar-benar mengira semua itu adalah sebuah mimpi. Sanitasi menunjang pendidikan yang baik di SMKN 3 KUDUS, dengan adanya fasilitas sanitasi yang baik kita tidak akan merasa jijik lagi untuk masuk ke dalam toilet.

Dengan di bangunnya fasilitas yang baik, maka pendidikan di SMKN 3 KUDUS juga akan lebih baik, selain itu toilet bersih membuat siswa menjadi lebih pintar. Karena, toilet bersih bisa membantu mereka lebih fokus dalam belajar. "Toilet adalah salah satu hal pokok dalam aktivitas belajar mengajar sehari-hari. Karena tanpa itu, anak-anak tidak bisa fokus dalam belajar. Kalau tidak bisa fokus, bagaimana bisa belajar dan  jadi pintar” ,Oleh sebab itu,  dengan adanya toilet yang bersih  dan memenuhi standar di sekolah akan menunjang pendidikan yang baik. Dengan adanya toilet yang bersih pastinya ruangan toilet juga harus bersih.oleh karena itu sangat diperlukan bagi kita untuk menjaga kebersihan karena dengan toilet yang bersih maka kita akan memiliki budaya bersih yaitu budaya yang mementingkan akan pentingnya kebersihan.

Berikut ini contoh toilet yang bersih  :




"Toilet bersih nyaman dan rapi"

"Ruangan - ruangan Toilet"



"Tempat buang air kecil"

"Tempat cuci tangan (washtafle)"

Dapat kita amati bahwa septic tank akan mencemari lingkungan, dan air yang ada pada septic tank akan mencemari air tanah bila di biarkan selama bertahun-tahun seperti itu. Sebanyak 98 persen penyebabnya akibat septic tank bocor. Jika hal ini terjadi, kebocoranan septic tenk akan benar-benar mencemari lingkungandan akan menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, kolera, typus dan lain-lain.  Untuk mencegah septic tank mencemari air tanah  kita bias memberi jarak dari septic tank ke sumber air minimal 10 meter.
"Penampungan Limbah yg Buruk"
Untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan nyaman kita juga memiliki penampungan sekaligus pengolahan air limbah yaitu dengan sistem DEWATS. DEWATS atau Decentralized Waste Water Treatment System adalah teknologi yang selama ini diterapkan dalam program SANIMAS (Sanitasi Masyarakat) dan FPBL (Forum Pecinta Bersih Lingkungan). Teknologi DEWATS telah banyak diaplikasikan di masyarakat serta di berbagai daerah di Indonesia dan hasil buangan air limbah telah memenuhi standard baku mutu yang sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor: 112 Tahun 2003. Dengan adanya Pertemuan dan Pelatihan di beberapa Kota dan Kabupaten di Indonesia dengan tidak secara langsung dapat memasarkan produk tentang IPAL DEWATS. Dalam hal ini, produk tersebut sangat membantu dalam segi waktu, tenaga, dan efisien dalam penggunaan serta pemasangan produk di lokasi proyek IPAL.
"Proses Pengolahan Air Limbah Secara DEWATS"

"Tempat Penampungan Air Hasil Filtrasi"

Penerapan rancang bangun DEWATS didasarkan pada prinsip perawatan yang sederhana dan berbiaya rendah / murah, karena bagian paling penting dari sistem ini adalah beroperasi tanpa memerlukan input energi serta tidak dapat dimatikan dan dihidupkan dengan tiba-tiba. DEWATS mengolah air limbah organik dari sumber limbah domestik maupun industri, mampu mengolah limbah sampai dengan 1000m3 per hari dan DEWATS juga dapat dibangun di lahan dengan luas dan kemiringan yang memadai. Adapun Modul- modul DEWATS diantaranya :



Gambar 1.  Penanganan Sampah yang buruk
Sampah tersebut berserakan dan dibiarkan begitu saja, tetapi mereka tidak tahu efek dari pembuangan sampah yang sangat berbahaya akibatnya untuk lingkungan Indonesia karena sudah banyak masalah lingkungan seperti ( polusi, pemanasan global, macet, dan lain-lain ). Jika warga sekolah  masih tetap membuang sampah sembarangan, efeknya adalah polusi semakin banyak dan pemanasan global akan semakin kuat dan polar ice caps akan meleleh,

Melihat kondisi penanganan sampah yang buruk, pemuda pelopor sanitasi mempunyai Solusi untuk masalah tersebut adalah untuk membuang sampahnya di tempat pemilahan sampah yang telah dilakukan dengan proses pemilahan sampah antara organik, anorganik dan B3. 

Gambar 2. Tempat pemilahan sampah

Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob. Sampah organik mudah membusuk, seperti sisa makanan, sayuran, dedaunan kering, potongan-potongan kayu, dan sebagainya.

 Sampah anorganik adalah limbah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Limbah ini tidak dapat diuraikan oleh organisme detrivor atau dapat diuraikan tetapi dalam jangka waktu yang lama. Limbah ini tidak dapat membusuk, oleh karena itu dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Sampah anorganik yang dapat di daur ulang, antara lain adalah plastik, logam, dan kaca. Namun, limbah yang dapat didaur ulang tersebut harus diolah terlebih dahulu dengan cara sa, pembakaran sanitary landfill (incineration), atau penghancuran (pulverisation). 

Sampah B3 di sekolah adalah Limbah " Bahan Beracun dan Berbahaya " yang berada di lingkungan sekolah merupakan hasil aktif kegiatan sehari-hari warga sekolah sehingga dapat membawa dampak yang sangat berbahaya, baik dalam jangka pendek maupun panjang bagi manusia itu sendiri, hewan, tanaman maupun lingkungan pada umumnya. Limbah bahan berbahaya dan beracun, disingkat limbah B3, adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan beracun dan berbahaya karena sifat atau konsentrasi dan jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemari, merusak dan membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.


Copyright © 2012 Penggunaan Sanitasi.